Senin, 09 Agustus 2010

"guru membolos,pendidikan keropos"


masa depan pendidikan indonesia cukup memprihatinkan.pasalnya,sebanyak 500 ribu setiap harinya absen,membolos atau malas mengajar,benarkah?
tidak main-main,data 500 ribu guru itu di sampaikan kementerian pendidikan nasional (kemendiknas)yang prihatin dengan banyaknya guru yang absen atau membolos tanpa alasan,"kalau guru suka absen atau membolos,pendidikan kita akan keropos",melihat gejala itu,wakil ketua komisi x DPR abdul hakam naja mengatakan,guru yang sering mangkir mengajar dan hanya titip tanda tangan kehadirannya mestinya di berikan sanksi keras,upaya ini sekaligus sebagai penyeimbang karena guru yang berprestasi juga mendapatkan penghargaan.

"memang setelah dilakukan penelitian,banyak di temukan guru-guru yang mangkir dan sering menitip absen (tanda tangan kehadiran).makanya kita minta di tata ulang aturannya,termasuk upaya memberi pinalti",katanya.terkait dengan sanksi tersebut,hakam mengatakan bisa di lakukan dengan mengurangi tunjangan dan berbagai jenis perhatian yang selama ini telah di berikan.namun penelitian tersebut harus melalui hitung-hitungan yang terukur berapa hari ia bolos."sanski ini sangat penting di berlakukan,bagaimana mau pendidikan akhlak dan kecerdasan anak kalau gurunya saja berperilaku tidak baik",katanya.

menurut wakil menteri pendidkan nasional fasli jala,angka 500 ribu guru tersebut terbilang tinggi,sebab jumlah tersebut setara dengan jumlah guru yang ada di malaysia dan thailand berdasarkan data kemendiknas.di seluruh indonesia ada 2.6 juta guru,absennya guru-guru tersebut secara langsung akan merugikan siswa karena dalam satu hati tidak ada transfer ilmu.padahal antara keduanya bersinergi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.namun fasil tidak menjelaskan lebih lanjut di daerah mana saja guru yang mangkir tersebut.ia hanya mengatakan fenomena itu terjadi hampir merata di seluruh provinsi d indonesia.jelas absennya para guru tersebut memperparah ketimpangan rasio antara guru dan murid yang sat ini pun belum sebanding.sehingga proses belajar mengajar pun semakin terganggu karena guru cadangan pun terbatas.

membolosnya para guru tesebut,tidak langsung mengganggu proses pendidikan,ini juga merupakan pemborosan uang negara,"karena guru bekerja dengan tidak suka rela,namun di gaji perbulannya".padahal kesejahteraan guru saat ini terhitung baik.guru tidak hanya di bayar gaji tetap bulanan namun ada uang transpot dan uang makan,bahkan bagi guru yang telah memegang sertifikat masih ada tunjangan profesi.

selain itu guru di kawasan terpencil di berikan tunjangan khusus.sekarang gaji guru sudah mencapai 5 juta,tidak ada bagi mereka untuk malas.agaknya pihak sekolah harus mengklarifikasi dengan benar jika guru tidak masuk tanpa alasan,ia juga berharap agar ada suatu penelitian mengenai hal itu di setiap provinsi.ini penting untuk menggambarkan absensi guru,apakah lebih banyak terjadi di SD,SMP atau SMU termasuk guru tetap atau tidak tetap.juga berapa banyak guru yang telah bersertifikat membolos setiap harinya.

penelitian itu sangat penting bagi kemendiknas,karena data riil dapat menunjukkan kebijakan di masa depan mengenai guru dan permasalahannhya,kalau tidak di teliti nantinya masalah itu hanya mengambang di tingkat pusat.

Tidak ada komentar: